Rabu, 09 Januari 2008

CARA JITU MEMPROTEKSI MASA DEPAN ANAK

Saat ini kami sangat bahagia dengan kehidupan keluarga, dengan 2 anak yang baik dan pandai (dipuji sendiri lho!). Istri dan saya bekerja sebagai karyawan untuk mencukupi kehidupan keluarga. Kami begitu bersyukur kepada Tuhan atas semua ini, walaupun tidak ada kelimpahan materi.

Suatu ketika kami dikejutkan dengan berita kematian suami dari rekan kantor istri saya. Kelihatan sehat secara jasmani, tetapi suatu hari dikejutkan dengan kematiannya. Tidak disangka kehidupan tidak dapat dikira/dihitung!

Saat malam menjelang saya pribadi belum tidur, saya memandang wajah anak-anak. Mereka begitu polos dan lugu, saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena mereka. Tetapi hati saya berpikir alangkah kasihannya jika mereka harus menderita karena meninggalnya kami sebagai orang tua, saat itu terlintas kejadian kematian suami rekan istri saya. Kami tidak ingin kehidupan mereka hancur atau menderita setelah kepergian kami. Memang kematian tidak dapat digantikan dengan nilai materi, tetapi kematian tidak dapat kita hindari.

Dengan kejadian diatas kami berpikir bahwa harus ada yang melindungi kita, selain Tuhan! Terutama penghasilan kita, jika anak-anak tidak mau kehilangan masa depannya. Uang bukan segalanya, tetapi tanpa uang apakah kita bisa berbuat lebih banyak? Saya tidak ingin nama saya haya berkesan sebagai sejarah bahwa Lukas Fandriyanto Amsal adalah bapak dari mereka. Kepergian saya memang jadi history tapi bagaimana kehidupan mereka kelak?

Saat itu mata kami terbuka bahwa harus ada kehidupan yang harus disambung setelah kematian kami sebagai orang tua! Harus ada Insurance yang bonafide untuk mengcover penghasilan kami (yang terutama)! Itulah gunanya untuk anak-anak kami tercinta, supaya mereka bisa tersenyum. Kami bangga dengan mereka, I love you all! (Itulah suara hati kami yang terdalam sebagai orang tua).